Malam itu Trevor memeluk erat tubuh Arini saat mereka berbaring untuk tidur. Dia juga menyesap aroma Arini yang nantinya tak akan berada di sisinya selama empat tahun. Memikirkannya saja sudah membuat Trevor merasa sangat kehilangan. Pelukan makin erat dan Arini menyadari hal tersebut. Sebab itulah dia melihat pada Trevor. "Trevor," "Maafkan aku." "Tak apa-apa, aku bisa mengerti. Nanti kalau kita berpisah kita tak akan saling memeluk lagi seperti ini, bukan?" Trevor tidak menjawab. Raut wajahnya menunjukkan kesedihan yang mendalam. "Tidurlah, pagi nanti kau akan ke bandara perlu banyak istirahat." Arini mengangguk dan memejamkan mata untuk tidur. Sekitar jam 2 malam, Arini dibangunkan oleh Trevor dari tidurnya. Wanita itu baru sadar kopernya telah siap dan semua itu dilakukan oleh Tre