Kepada Arini Trevor menceritakan segalanya. Mencurahkan Arini sebagai seorang istri hanya dapat menghibur. Setelahnya barulah Trevor merasa tenang. "Nah Mas, apa sudah enakkan?" Pria itu mengangguk. "Makasih ya sudah mendengarkan," ucap Trevor. Dia lalu meremas lembut tangan Arini yang sedang digandengnya itu. "Sekarang aku tidak punya pekerjaan, ayo kita jalan-jalan untuk mengusir penat. Kau pasti lelah bukan setelah acara semalam." Arini cuma diam seraya memberikan senyuman tanda setuju. "Mama kita mau ke mana?" tanya Aileen. Gadis kecil itu tidak mengerti saat Arini menyiapkan tas ransel bermotif bunga miliknya. "Kita mau jalan-jalan bareng Papa," balas Arini. Pandangannya terpusat ke tas Aileen. "Serius?" Aileen kurang yakin. "Iya, Papa yang bilang." Aileen bersorak gembira dan