Bab 20

1433 Kata

Ruang persalinan berubah layaknya arena perang, dokter dan juga bidan masih menunggu pembukaan lengkap agar dedek bisa dilahirkan. Sambil menunggu waktu aku beberapa kali mengerang, merintih, berteriak dan juga mencakar tangan Sultan yang tidak berhenti menyemangatiku dengan giat. "Ayolah dek, mamah udah nggak kuat lagi. Keluar lagi ya nak, nanti dedek bisa main sama papah dan mamah," ujarku membujuk dedek agar segera lahir. "Iya dek, kasihan mamah kesakitan." Kali ini Sultan yang tidak berhenti mengelus perutku. Kontraksi demi kontraksi membuatku hampir kehabisan tenaga, beberapa kali Sultan memohon untuk dokter dan bidan segera membantuku melahirkan dedek tapi menurut dokter pembukaan belum sempurna. Setelah 10 jam menunggu akhirnya waktu yang aku tunggu-tunggu datang, dengan bantua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN