“Sayaangg…” panggil sebuah suara membuat Kinanti menoleh ke arah pria yang memanggilnya. “Mas, kenapa kamu tahu aku kerja di sini? Kok kamu jemput sih?” Tanya Kinanti dengan salah tingkah. Terlebih dia masih mengenakan seragam cleaning service di perusahaan raksasa miliknya. ”Hape kamu itu gak aktif. Biasanya kamu jam lima atau maksimal jam setengah enam sudah di rumah, ini malah belum…” sungut Harry merasa kawatir sang istri yang terlambat hari ini. ”Oh, iya, Hape aku abis batrai tadi, Mas. Maaf. Dan tadi itu aku udah mulai kerja serius…” jawab Kinanti lagi. ”Kamu itu, kenapa sih harus maksain diri buat bekerja, Sayang? Kalau kamu butuh uang, aku bisa memberikan berapapun yang kamu mau…” ucap Harry yang langsung membantu sang istri naik ke dalam mobil lalu dia duduk di sebelahnya. ”

