Rhea merasakan sebuah kecupan singgah di pipinya. Matanya mengerjab dan kali pertama yang dia lihat adalah wajah tampan suaminya yang sudah rapi dengan wajah begitu segar. "Selamat pagi. Ayo bangun." "Jam berapa sekarang?" "Enam." "Kenapa Mas baru membangunkan aku sekarang?" tanya Rhea merengek sembari mengucek matanya. Beringsut bangun mengabaikan rambut panjang yang berantakan sehabis bangun dari tidur. Haris tersenyum geli. Meski penampilan sang istri berantakan seperti itu, tetap terlihat cantik di matanya. Dan Haris tidak akan memungkiri bahwa dia makin jatuh cinta pada Rhea. "Kamu kan lagi halangan? Buat apa juga harus bangun pagi sayang?" "Ya kan aku bisa mengurusmu, Mas, sebelum kamu berangkat kerja. Eh, malah kamunya sudah rapi dan ganteng begini. Menyebalkan sekali," gerut