“Eh anak ayah pulang!” sambut Deni ketika melihat Rhea memasuki halaman rumah. Bibir Rhea mengerucut tidak suka dengan godaan ayahnya. Deni justru tertawa melihat wajah Rhea yang ditekuk sedemikian rupa sebab menahan kerinduan pada sang suami. Deni menyesap kopi yang sudah tidak panas lagi. Menatap punggung Rhea yang memasuki rumah dan menghilang dari pandangan mata. Sekitar tiga hari Haris pergi ke luar kota dan meninggalkan Rhea sendirian di rumah. Namun, meski demikian Rhea masih juga memilih tidur di rumah sendiri. Beliau dan sang istri beberapa kali meminta pada putrinya itu agar tidur saja di rumah mereka. Daripada harus sendirian di rumah. Toh, rumah mereka juga saling berhadapan. Rhea justru menolak. Deni tidak menyangka jika perjalanan rumah tangga Rhea dengan Haris pada akhir