Regan menatap Mara dalam diam. Pria itu berdiri di depan pintu yang terbuka lebar dengan Mara berdiri di tengah pintu hendak keluar. “Mara!” Ranu menarik gaun Mara membuatnya tertarik ke belakang. Namun, sebelum ia jatuh, Regan berhasil menangkap tangannya yang terulur ke depan kemudian menariknya membuatnya jatuh dalam pelukan. Mara segera mendongak menatap Regan dari posisinya merasakan Regan memeluknya sangat erat. Regan melirik Mara sekilas kemudian menatap Ranu di mana pria itu juga menatapnya. “Kau, berikan Mara padaku,” ucap Ranu dengan geraman tertahan. Menahan sisa ngilu pada selangkangannya sekaligus mengancam Regan seperti seekor singa. Regan menatap Mara dan bertanya, “Kau ingin bersamanya?” “Tidak!” jawab Mara cepat. Pandangan Regan kembali beralih pada Ranu. “K