Mendengar segala keluhan dan kekesalan yang Arga ucapkan barusan, membuat Jiola merasa sedikit jengah dan pusing, mengatur napasnya terlebih dahulu, dan menstabilkan badannya agar bisa berdiri dengan tegap, akhirnya Jiola, perempuan berambut perak panjang itu mulai menjawab apa yang dikatakan oleh adik semata wayangnya itu. “Aku tidak meremehkanmu! Aku tahu kamu mampu bertahan di keadaan ricuh seperti itu, aku juga tahu kamu telah bertahan hidup di hutan selama bertahun-tahun, dan tentu saja aku sebagai kakakmu sangat bangga mengetahui hal itu! Tapi aku tidak bisa membiarkan adikku berada di kericuhan seperti itu sendirian! Aku menyayangimu! Aku tidak mau melihatmu terluka! Aku ingin kamu tetap bersamaku! Aku bertindak seperti ini, itu karena aku sangat menyayangimu!” Mengerutkan dua alis