Di depan ruangan Ziko mengapit wajahnya. Menatap benci pada pintu yang memisahkan dia dan istrinya. Demi apapun Ziko akan menghukum mereka yang telah berbuat ini pada istrinya. Meraih ponsel dan menghubungi seseorang. "Pastikan mereka mendapatkan ganjarannya!" ujar Ziko pada Sekertaris Roy. "Baik, Tuan," jawab Sekertaris Roy langsung di tutup oleh Ziko. Pada saat sore itu, sebenarnya Ziko mengetahui bahwa yang menelpon waktu itu ialah Celine. Gadis itu menghubungi Kirannya hanya untuk meminta kado. Sebenarnya bukan masalah juga karena Ziko sudah memberikan kartu tanpa batas pada Hana. Dan pada saat hendak pergi bekerja Ziko juga sebenarnya tahu keinginan Hana yang menginginkan Ziko ikut. Bukan tidak ingin Ziko datang ikut serta dan menemani Hana kesana. Namun karena pekerjaan yang men