"Hana, kau darimana saja?" Galvin yang baru saja tiba di cemaskan oleh ketidak hadiran Hana di ruangan. Tapi syukurlah, belum sempat Galvin keluar dan mencari, gadis itu sudah kembali, bersama putranya.
"Maafkan aku, aku dan Gabriel ingin menghirup udara segar," lirih Hana.
Galvin merasa bersalah atas lirihan gadis itu. Apakah dia begitu mengekang Hana?
"Maafkan aku! Aku tidak bermaksud mengekangmu, aku hanya tidak ingin kau sampai bertemu dengan orang-orang Ziko. Kau tahu Ziko menguasai negara ini. Maka dari itu aku mau mengabulkan permintaanmu dengan sayarat kau mau di jaga dengan ketat!" jelas Galvin juga turut membuat Hana merasa sangat bersalah.
Galvin benar, pria ini melakukan apapun agar Hana tetap nyaman dan damai. Termasuk mengabulkan permintaan Hana yang aneh tadi, meminta k
