Bab 51

1379 Kata

Petang berganti dengan pagi begitu cepat. Lujeng merasa baru saja memejamkan mata, namun ia sudah dibangunkan oleh sang suami. Tentu saja cara membangunkan Andre padanya dengan cara tak lazim. Andre mengendus-endus lehernya sembari meninggalkan jejak di sana. “Sayang, bangun dong.” Suara Andre yang lembut kembali terdengar. Lujeng yang kegelian mau tak mau akhirnya membuka matanya dan hanya mampu menggelengkan kepala mendapati bayi besar yang asyik bermain-main di lehernya. “Jam berapa, Mas?” tanya Lujeng dengan suara serak layaknya orang bangun tidur. “Jam lima. Ayo bangun, shubuhan dulu.” Andre mengangkat wajahnya dari leher Lujeng untuk menatap wajah istrinya itu. Lelaki itu mengembangkan senyum menawannya menyambut istrinya yang baru saja terbangun dari tidur. “Masih ngantuk,” ke

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN