Bab 53

1679 Kata

Andre tiba di rumah sang istri pukul sembilan malam. Wajahnya terlihat kelelahan setelah menangani dua kali operasi dengan kasus cukup berat. Setelah menepikan mobil di jalan depan rumah Lujeng, Andre pun membuka pagar yang memang tak terkunci. Tangan kanannya menenteng plastik berlogo toko roti ternama, sebagai buah tangan untuk ibu mertua. Belum juga Andre mengucap salam, pintu sudah terbuka dari arah dalam dan munculah Lujeng dengan senyum merekah menyambut kepulangan suaminya. “Malam, Mas,” sapa Lujeng yang segera meraih tangan Andre untuk diciumnya dengan takzim. Andre mengusap kepala Lujeng, saat wanita itu mencium tangannya. “Pulangnya malem banget, Mas?” tanya Lujeng, bukan untuk protes, melainkan sebagai bentuk perhatiannya karena trenyuh melihat perjuangan sang suami bekerja da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN