64. Lukai Ego

1769 Kata

Lucky menatap ibunya yang termenung malam ini di sisi kolam renang, dia membawakan ibunya selimut dan meletakkan di pangkuan sang ibu, lantas menarik kursi untuk mendekat ke arah ibunya. Dia meminta pelayan membawakan teh hangat untuk dirinya dan ibunya. “Terima kasih, Mbak,” ucap Sophie sambil tersenyum pada pelayan yang mengantar minuman itu. “Sama-sama Nya, saya permisi,” tutur sang pelayan tersebut seraya berjalan mundur beberapa langkah. Lucky menyesap teh itu dan tampak menikmatinya, teh di rumah ini adalah teh terbaik yang dia tahu karena memang rasanya yang nikmat dan aromanya yang harum khas teh tanpa tambahan apa pun. “Aku tadi dengar semua yang dibicarakan mama dan papa. Apa benar ... mama enggak bahagia menikah dengan papa?” tanya Lucky mengangkat wajah dari memandang cang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN