97 || Jilid 2: Bumi dan Wanita-Wanitanya

1266 Kata

"Tumben." Mars dan Angkasa ditelepon Bumi, lalu diminta datang ke apartemennya. Bumi stres malam itu. Hingga kembarannya memilih tidak ikut datang ke kediaman Gio bersama mama dan Papa Gempa. Namun, karena Angkasa bukan bujangan, dia jadi bawa dua buntutnya. Berhubung Papa Leo datang dan Alisya tinggal di rumah lama, malam ini pun Angkasa pulangnya ke sana. Niat hati mau indehoy dengan istrinya mumpung nanti ada Papa Leo yang jaga anak-anak, eh, Bumi malah minta ditemani. "Kenapa?" tanya Mars, dia mengunyah jajanan yang tadi dibelinya. Angkasa membelah fokus antara anak-anak dan Bumi. "Masalah Nia lagi?" Bumi mendengkus. "Rasanya kepala mau pecah." "Ya, itu. Kalo apa-apa yang mestinya diomongin, tapi malah disimpen di kepala, pasti gitu, Bum. Kek mau meledak. Lagian lo tinggal ngomon

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN