96 || Jilid 2: Semprotan Merica

1232 Kata

"Abang, udah!" "Udah, plis ... stop!" Saat di rumah hanya ada Bumi, Nia, dan ... satu keluarga baru--enggan Bumi akui, dia menghajar laki-laki itu. Nia menangis. Tanpa kata, Bumi terus melayangkan bogem mentahnya. Untuk kekesalan yang entah apa, Bumi rasa Gio pantas dibuat babak belur. "Abang!" Dan, tentu saja Gio melawan. Dia balas menonjok Bumi. Betul-betul adu jotos. Uh, Nia mendekat. Padahal sore nanti ada acara keluarga, mau ke rumah Gio untuk bertemu dengan orang tuanya, juga mengajak orang tua Nia. Di mana kini Mama Venus sedang berbelanja, berikut keluarga kecil Angkasa. Demi apa ... Nia takut terkena serangan Bumi dan Gio kalau-kalau dia nekat mendekat, memisahkan. Untungnya, sebelum tekad Nia bulat, mereka sudah berhenti. Dengan wajah penuh luka milik Gio dan sudut bibir

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN