"Wanita itu tidak boleh menikah dengan Elang. Bagaimana pun caranya, pernikahan itu harus digagalkan." gumamnya lirih, nyaris tak terdengar. Ivan mengangkat alis. "Oh? Sepertinya ada cerita menarik di balik ini." Ivan tahu, Amaya dulu berpacaran dengan Elang, lalu putus. Tidak mengira Amara ternyata masih terobsesi pada Elang. Amaya tersenyum miring. "Seharusnya aku yang berada di sisi Elang, sebagai istrinya. Aku sudah berusaha keras, dan aku tidak akan menyerah." Ia menegakkan punggungnya, lalu melanjutkan dalam hati yang sarat emosi. ‘Aku merancang skandal itu. Aku ingin Elang jatuh dalam jebakan yang sudah kurancang, agar dia nggak punya pilihan selain menikahiku. Tapi wanita si@lan itu menikung jalanku. Aku nggak akan biarin dia menikah dengan lelaki yang kucintai.’ Amaya teringat

