Kinanti merasakan gelisah. Tubuhnya terasa panas dengan wajah yang sudah mulai memerah. Padahal tadi ia hanya mencicipi segelas anggur yang ditawarkan oleh pelayan padanya. Tunggu! Ekspresi wajah wanita itu membeku ketika menyadari sesuatu. Sepertinya ada yang tidak beres dengan minuman yang diberikan oleh pelayan tadi. Kinanti bergerak gelisah kemudian langsung bergegas menuju toilet. Sedangkan Arveno saat ini sedang berbincang dengan relasi bisnisnya yang lain. Masuk ke dalam toilet, wanita yang hampir tidak sadar itu segera membasuh wajahnya dengan air di keran wastafel yang ia hidupkan. Namun, tidak juga menyusut gelora yang mulai muncul di permukaan. Tidak mau kehilangan kesadaran, Kinanti kemudian menampar pipinya beberapa kali. Namun, bukannya mereda, keinginan dalam dirinya s

