Cuaca yang dingin malam ini membuat Kinanti merapatkan selimutnya. Tubuhnya bergetar karena kedinginan. Kinanti merasakan pusing pada kepalanya, dengan tubuh yang menggigil tidak berhenti sejak tadi. Rasanya kepala Kinanti ingin pecah. Saat memejamkan matanya, ada banyak bayangan tak karuan yang muncul di benak, membuatnya kesulitan untuk tidur. Kinanti yang tidak bisa menahan rasa tidak enak pada tubuhnya, mengambil ponsel yang tersimpan di bawah bantal. Wanita itu tidak bisa menghubungi Lita karena sepupunya itu saat ini sedang pulang kampung selama 2 hari. Kinanti membuka matanya sedikit untuk mendial nomor paling atas yang ada di kontaknya. Nomor tersebut merupakan milik Arveno. Tidak peduli jika saat ini jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Kinanti membutuhkan seseorang un

