100. Luka Lama

1632 Kata

Menempuh perjalanan panjang karena Restu memang memilih membawa mobil sendiri saat pulang ke rumah ke dua orang tuaku. Sempat dia khawatir padaku karena membawa wanita hamil melakukan perjalanan jauh. Namun, aku meyakinkan dia bahwa aku baik-baik saja. Lagi pula saat berangkat juga aku menaiki sebuah mobil travel. Sebelah tangan Restu yang bebas dari stir kemudi mengusap kepalaku. "Tudurlah jika kau capek," pintanya. Aku hanya tersenyum. Lalu menjawab apa yang tadi Restu minta, "Tanpa kau minta pun, jika aku merasa mengantuk pasti akan tidur." Lelaki di sampingku ini terkekeh pelan. "Apa kau tidak capek menyetir seorang diri seperti ini. Atau perlu aku gantikan menyetir?" tawarku. Begini saja aku juga bisa menyetir mobil. Hanya memang saat berada di kota aku tak pernah membawa mobil da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN