36. Salju di Tepi Jalan

1139 Kata

Aku terus berlari sepanjang jalanan kota Pelajar ini tanpa tahu arah. Kepalaku mulai berdenyut menandakaan habisnya efek obat penahan sakit yang kuminum pagi tadi. Kuhentikan langkah kakiku untuk bersandar sejenak di bawah sebuah pohon besar yang berdiri kokoh di pinggir trotoar. Membiarkan batangnya yang kaku, menopang badanku yang terasa lemas. Rasa mual kembali menghantuiku tapi kutahan untuk tidak muntah di pinggir jalan. Kulayangkan pandangan ke sekelilingku berusaha mendapatkan sedikit petunjuk akan keberadaanku. Hanya ada satu hal dalam benakku sekarang. Kembali ke kost Dillan, mengemasi tasku dan pergi dari sini. “Ky!” Aku menoleh ke arah pria yang berlari lari ke arahku. Dillan! “Di,” panggilku lemas. Aku menghampirinya sedikit terhuyung. Tangan pria itu terulur menahan b

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN