Dua minggu setelah keadaan membaik, Sabina dan Elang juga sudah pindah ke rumah baru. Rumah besar dengan d******i warna biru muda dan putih. Rumah yang terlihat masih kosong setiap sudut ruangannya karena pasangan suami istri tersebut belum sempat membeli beberapa perlengkapan rumah. Rumah itu merupakan pemberian Wiliam sebagai hadiah pernikahan mereka. Dan juga merupakan rumah yang letaknya tak jauh dari kediaman orang tua Elang. Itu memudahkan Sabina untuk bertemu ibu mertuanya. Waktu masih menunjukan pagi hari, bahkan langit masih terlihat sedikit gelap dengan suhu yang masih dingin. Tapi Sabina berulangkali mondar-mandir masuk ke dalam toilet. Kakinya saja sampai terasa pegal. "Huwweeek!!" Sabina menumpahkan seluruh isi perutnya. Sampai tenggorokannya terasa pekat dan pahit. El