Tidur Sabina terpaksa terusik, karena suara bising di dalam ruangan terdengar jelas di indra pendengarannya. Sebelum membuka mata sepenuhnya, Sabina mencoba menajamkan lagi pendengarannya. Terdengar bahwa ada beberapa orang di ruangan ini. Kalau tidak salah mendengar, Sabina mendengar suara Dokter Rehan dan tim medis lainnya. Juga ada dua suara yang familiar. Jika tidak salah, itu adalah suara ayah dan ibu Elang. Benar, saat perlahan ia membuka mata, beberapa orang memenuhi ruangan. Dan orang-orang itu sama seperti apa yang ia perkirakan. Dokter, perawat beserta ibu dan ayah mertuanya sudah ada di sampingnya. Sabina tidak tau berapa lama ia tertidur, yang jelas sampai sekarang ia belum melihat kehadiran Elang. Sendu seketika menghujami hatinya. Lagi-lagi ia harus menunggu Elang pulan