CHAPTER SERATUS SEMBILAN : Hardest Moment (2)

2239 Kata

                “Mas Deva, ini saya tunggu di sini ya. Sewaktu-waktu mas Deva perlu, Mas telepon saja,” kata Joni dengan ragu, ketika Devanno menolak diantarkan ke dalam gedung.                 “Jon, kamu pulang saja dulu. Ambilkan kunci apartemenku. Ada di laci kamar. Antar ke sini secepatnya,” suruh Devanno datar.                  'Sudah cukup semua yang terjadi hari ini. Pulang ke rumahpun, bakalan dapat pertanyaan nggak penting dari Mama. Sha, kamu keterlaluan!' keluh Devanno dalam hati.                 Joni menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Perintah Devanno sebenarnya sangat sederhana. Dia juga tahu apartemen mana yang dimaksud oleh Devanno. Pastinya adalah apartemen yang berada di belakang gedung di mana kantor salah satu usaha rintisan Devanno berada. Dia tahu, selama i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN