“Sil, belum pulang?” sebuah suara bariton menyapa Sesil. Sesil menoleh dan mengangguk sopan. “Sebentar lagi, Pak,” kata Sesil setelah melihat ke arlojinya. “Dijemput ya?” tanya suara itu lagi. Si pemilik suara, tak lain adalah Lucky, General Manager yang baru sebulan berkantor di tempatnya bekerja. Sebetulnya Lucky bukan pegawai baru, tetapi dia mendapatkan tugas tambahkan dari grup perusahaan di mana Sesil bekerja, untuk membantu mengelola lounge di mana Sesil bertugas sehubungan dengan peningkatan transaksi sementara perusahaan belum mendapatkan seorang Gene