menjauhlah

1111 Kata
Ryan mengikuti Elena untuk masuk ke dalam rumah dan diikuti tatapan tajam dari Arthur  yang melihat anaknya bersama pria yang asing . " Kau siapa ? " Arthur mengambil tas Elena yang terasa berat lalu menaruhnya di atas sofa dimana dia duduk tadi . " Aku Ryan " Pria itu tersenyum ramah ke arah Arthur yang melirik ke arah Elena seakan meminta penjelasan dari anaknya . " Apa aku bisa bicara berdua ? " Elena melirik ke arah Ryan dengan gusar dan takut karna baru kali ini pria lain yang nekat mendatangi papa yang selalu protectif terhadapnya . " Ayo silahkan " Arthur mengajak Ryan ke taman belakang , menurutnya disana akan lebih santai dan Max juga pasti berada disana . " Siapa nak ? " Max meneliti seluruh bagian dari Ryan yang tampak elegan namun sederhana .  Ryan duduk di hadapan pria yang menatapnya dengan sinis dan itu tidak membuatnya tegang . " Aku ingin menikahi putri mu,Elena " Kalimat itu langsung membuat Arthur tersenyum miring mengingat anak satu-satunya itu masih sekolah . " putri ku masih sekolah , Apa kau tidak memikirkan nya ? " Arthur terdengar ketus , ia paling sensitif mengenai Elena karna takut jika terjadi sesuatu pada anaknya seperti terakhir kali .  " Apa yang kau punya  ? " Max angkat bicara sambil menatap wajah Ryan yang menurutnya cocok dan bisa menjaga Elena . " aku ? Hm aku pemilik Resort yang kalian datangi kemarin " Ryan bicara dengan nada santai dan membuat max menatap nya lebih dekat . " Bukan , Bukan itu maksud ku . Tapi tujuan mu " Max memperjelas sekaligus mengetes pria yang tampak nya sangat serius dengan hubungannya terhadap Elena " aku ingin bersama Elena " Ryan menatap dengan seksama wajah Max yang terlihat tersenyum kecil .  Max cukup menyukai Ryan karna pria ini tidak banyak bicara namun Ia sangat berani terhadap perasaannya . " Kau tidak melakukan apapun terhadap putri ku kan ? " Arthur bertanya tentang keselamatan putri nya yang tiba-tiba saja menghampiri mereka dengan wajah penasaran   . " aku bukan pria m***m , Aku akan menahannya hingga kami menikah " Jawaban mantap dari Ryan terdengar tegas hingga Arthur dan Max saling bertatapan lalu melihat ke arah Elena yang berdiri di antara mereka .  " Elena , Apa kau bersedia menikah dengan nya ?" Mata elena segera membulat dan menatap ke arah Ryan yang mengedipkan mata ke arah nya . Blush ! Elena memegang pipinya yang terasa panas dan Max langsung tau kalau cucu nya itu juga menyetujuinya . " Arthur kau bagaimana nak ?" Arthur melirik ke arah Ryan dan berpindah kr arah Max . " Hah , Kenapa kau cepat sekali akan di ambil dari ku Elena " Arthur mengeluh menandakan Ia setuju dengan hal itu . Ia melihat Ryan sangat serius dan berani menghadapi dua pria yang menatapnya dengan remeh sekaligus . " baiklah , Dengan syarat Elena harus menyelesaikan sekolah nya dulu dan dia harus tetap kuliah walau sudah menikah " Max tidak ingin cucu dan anaknya lepas dari pendidikan karna itu adalah hal terpenting baginya untuk bekal dimasa datang . " Hm.. Aku akan menurutinya " Ryan melirik ke arah Elena yang tampak malu-malu . Ia mengigit bibirnya sambil menekan ujung kukunya ke kuku lainnya . " Bawa orang tua mu kemari " Perintah Arthur membuat Ryan mengangguk pelan . " Kalau begitu aku akan membawa Elena jalan-jalan " Ryan bangkit dari tempatnya dan meraih jemari Elena . " Hey !! Kau bilang akan menahannya hingga kalian menikah " Arthur tertawa melihat aksi Ryan yang tampak langsung berani . " apa kau ingin aku melakukannya lebih cepat ? "  Tanya Ryan sangat vulgar membuat Max ikut tertawa mengingat Jack yang dulu pernah mengakui perlakuannya terhadap Shasa . " bawa orang tua mu kemari ! " Arthur menjawab pertanyaan Ryan dengan tegas , Lalu menerima senyuman dari Ryan sebagai calon menantu nya . ___________________ " El !! Jangan !! " Suara key terdengar keras berteriak ke arah El yang aktif menyentuhnya .  El mencium Key sambil memegang pingul Key dan menarik kaos gadis itu ke atas menuju d**a ranum Key. " Makanya ayo turun " El merasa kesal karna Key tidak mau turun dari mobil karna takut El akan melakukan hal yang tidak diinginkan nya . Bagaimana bisa Key menyerah dan turun begitu saja sedang pacarnya yang gila ini mengatakan kalau ia memesan kamar untuk bermain hingga 3 jam . " Tidak mau , El aku mau pulang ! " Key geram dan menatap wajah El yang mulai beringsut mundur dari tubuhnya . " Senyum lah  ! aku hanya becanda Key "  El menjahili Key sekaligus mencari kesempatan yang Ia harapkan dari gadis yang mulai mencuri perhatiannya itu . El memutar mobilnya dan menjauhi hotel besar itu sembari melirik Key yang menekuk wajahnya sambil mengumpat di dalam hatinya . " Key " Panggil El karna melihat pacarnya itu terlihat murung dan marah karna aksi beraninya . " El ., Aku ingin putus darimu  !! " Suara Key membuat konsentrasi El terusik sekarang , Pria itu tersenyum miring dan merasakan perasan aneh dan  kecewa di dalam hatinya saat mendengar ucapan itu dari Key . padahal selama ini El yang berperan untuk memutuskan para gadis yang pernah menjadi korban keisengannya  .  " TIDAK ! " El mengigit bibir bawahnya yang tiba-tiba saja mengeluarkan perkataan seperti itu . " El ! aku tidak tertarik menjalin hubungan lebih lama dengan mu ! " Keyla berteriak kesal ke arah El yang sangat membuatnya sesak dan risih . El menaikkan kecepatannya mobilnya membuat Key merasa takut dan milih menutup matanya tanpa mendengar jawaban dari El yang terlihat marah . " kita lihat saja nanti Key " El  sekarang memarkirkan mobil nya di depan rumah , Ia tau kalau hari ini rumah itu sepi karna Shasa pergi ke rumah Kakeknya bersama Jack  ,  Ia turun dari mobil dan menarik key keluar dari mobilnya dengan segera . " El ! Sakit ! " Key memegang tangannya yang perih karna cengkraman yang terasa kasar . " Cepat ! " El tidak Sabar dan langsung menggendong gadis itu ,sesekali merasakan pukulan keras di punggungnya  . " Tenang lah Sayang " El mengunci kamar nya dan membaringkan Key di tempat tidur besar miliknya  dan langsung  menindihnya dengan kasar.    " Mau putus ? " Tanya El menahan kedua tangan Key yang berusaha melepas pegangan El . " El.. ! Jangan ! " Key memasang wajah kasian agar El tidak akan menyerang nya  seperti terakhir kali . " Kau mau putus ? " El membentak Key dengan kasar membuat Key menangis dan menggelengkan kepalanya keras dan  El tersenyum menang .    " Sayang nya, aku sudah marah baby "
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN