Ryan mengikuti Elena untuk masuk ke dalam rumah dan diikuti tatapan tajam dari Arthur yang melihat anaknya bersama pria yang asing .
" Kau siapa ? "
Arthur mengambil tas Elena yang terasa berat lalu menaruhnya di atas sofa dimana dia duduk tadi .
" Aku Ryan "
Pria itu tersenyum ramah ke arah Arthur yang melirik ke arah Elena seakan meminta penjelasan dari anaknya .
" Apa aku bisa bicara berdua ? "
Elena melirik ke arah Ryan dengan gusar dan takut karna baru kali ini pria lain yang nekat mendatangi papa yang selalu protectif terhadapnya .
" Ayo silahkan "
Arthur mengajak Ryan ke taman belakang , menurutnya disana akan lebih santai dan Max juga pasti berada disana .
" Siapa nak ? "
Max meneliti seluruh bagian dari Ryan yang tampak elegan namun sederhana .
Ryan duduk di hadapan pria yang menatapnya dengan sinis dan itu tidak membuatnya tegang .
" Aku ingin menikahi putri mu,Elena "
Kalimat itu langsung membuat Arthur tersenyum miring mengingat anak satu-satunya itu masih sekolah .
" putri ku masih sekolah , Apa kau tidak memikirkan nya ? "
Arthur terdengar ketus , ia paling sensitif mengenai Elena karna takut jika terjadi sesuatu pada anaknya seperti terakhir kali .
" Apa yang kau punya ? "
Max angkat bicara sambil menatap wajah Ryan yang menurutnya cocok dan bisa menjaga Elena .
" aku ? Hm aku pemilik Resort yang kalian datangi kemarin "
Ryan bicara dengan nada santai dan membuat max menatap nya lebih dekat .
" Bukan , Bukan itu maksud ku . Tapi tujuan mu "
Max memperjelas sekaligus mengetes pria yang tampak nya sangat serius dengan hubungannya terhadap Elena
" aku ingin bersama Elena "
Ryan menatap dengan seksama wajah Max yang terlihat tersenyum kecil .
Max cukup menyukai Ryan karna pria ini tidak banyak bicara namun Ia sangat berani terhadap perasaannya .
" Kau tidak melakukan apapun terhadap putri ku kan ? "
Arthur bertanya tentang keselamatan putri nya yang tiba-tiba saja menghampiri mereka dengan wajah penasaran .
" aku bukan pria m***m , Aku akan menahannya hingga kami menikah "
Jawaban mantap dari Ryan terdengar tegas hingga Arthur dan Max saling bertatapan lalu melihat ke arah Elena yang berdiri di antara mereka .
" Elena , Apa kau bersedia menikah dengan nya ?"
Mata elena segera membulat dan menatap ke arah Ryan yang mengedipkan mata ke arah nya .
Blush !
Elena memegang pipinya yang terasa panas dan Max langsung tau kalau cucu nya itu juga menyetujuinya .
" Arthur kau bagaimana nak ?"
Arthur melirik ke arah Ryan dan berpindah kr arah Max .
" Hah , Kenapa kau cepat sekali akan di ambil dari ku Elena "
Arthur mengeluh menandakan Ia setuju dengan hal itu . Ia melihat Ryan sangat serius dan berani menghadapi dua pria yang menatapnya dengan remeh sekaligus .
" baiklah , Dengan syarat Elena harus menyelesaikan sekolah nya dulu dan dia harus tetap kuliah walau sudah menikah "
Max tidak ingin cucu dan anaknya lepas dari pendidikan karna itu adalah hal terpenting baginya untuk bekal dimasa datang .
" Hm.. Aku akan menurutinya "
Ryan melirik ke arah Elena yang tampak malu-malu . Ia mengigit bibirnya sambil menekan ujung kukunya ke kuku lainnya .
" Bawa orang tua mu kemari "
Perintah Arthur membuat Ryan mengangguk pelan .
" Kalau begitu aku akan membawa Elena jalan-jalan " Ryan bangkit dari tempatnya dan meraih jemari Elena .
" Hey !! Kau bilang akan menahannya hingga kalian menikah "
Arthur tertawa melihat aksi Ryan yang tampak langsung berani .
" apa kau ingin aku melakukannya lebih cepat ? "
Tanya Ryan sangat vulgar membuat Max ikut tertawa mengingat Jack yang dulu pernah mengakui perlakuannya terhadap Shasa .
" bawa orang tua mu kemari ! "
Arthur menjawab pertanyaan Ryan dengan tegas , Lalu menerima senyuman dari Ryan sebagai calon menantu nya .
___________________
" El !! Jangan !! "
Suara key terdengar keras berteriak ke arah El yang aktif menyentuhnya .
El mencium Key sambil memegang pingul Key dan menarik kaos gadis itu ke atas menuju d**a ranum Key.
" Makanya ayo turun "
El merasa kesal karna Key tidak mau turun dari mobil karna takut El akan melakukan hal yang tidak diinginkan nya .
Bagaimana bisa Key menyerah dan turun begitu saja sedang pacarnya yang gila ini mengatakan kalau ia memesan kamar untuk bermain hingga 3 jam .
" Tidak mau , El aku mau pulang ! "
Key geram dan menatap wajah El yang mulai beringsut mundur dari tubuhnya .
" Senyum lah ! aku hanya becanda Key "
El menjahili Key sekaligus mencari kesempatan yang Ia harapkan dari gadis yang mulai mencuri perhatiannya itu .
El memutar mobilnya dan menjauhi hotel besar itu sembari melirik Key yang menekuk wajahnya sambil mengumpat di dalam hatinya .
" Key "
Panggil El karna melihat pacarnya itu terlihat murung dan marah karna aksi beraninya .
" El ., Aku ingin putus darimu !! "
Suara Key membuat konsentrasi El terusik sekarang , Pria itu tersenyum miring dan merasakan perasan aneh dan kecewa di dalam hatinya saat mendengar ucapan itu dari Key .
padahal selama ini El yang berperan untuk memutuskan para gadis yang pernah menjadi korban keisengannya .
" TIDAK ! "
El mengigit bibir bawahnya yang tiba-tiba saja mengeluarkan perkataan seperti itu .
" El ! aku tidak tertarik menjalin hubungan lebih lama dengan mu ! " Keyla berteriak kesal ke arah El yang sangat membuatnya sesak dan risih .
El menaikkan kecepatannya mobilnya membuat Key merasa takut dan milih menutup matanya tanpa mendengar jawaban dari El yang terlihat marah .
" kita lihat saja nanti Key "
El sekarang memarkirkan mobil nya di depan rumah , Ia tau kalau hari ini rumah itu sepi karna Shasa pergi ke rumah Kakeknya bersama Jack ,
Ia turun dari mobil dan menarik key keluar dari mobilnya dengan segera .
" El ! Sakit ! " Key memegang tangannya yang perih karna cengkraman yang terasa kasar .
" Cepat ! "
El tidak Sabar dan langsung menggendong gadis itu ,sesekali merasakan pukulan keras di punggungnya .
" Tenang lah Sayang "
El mengunci kamar nya dan membaringkan Key di tempat tidur besar miliknya dan langsung menindihnya dengan kasar.
" Mau putus ? "
Tanya El menahan kedua tangan Key yang berusaha melepas pegangan El .
" El.. ! Jangan ! "
Key memasang wajah kasian agar El tidak akan menyerang nya seperti terakhir kali .
" Kau mau putus ? "
El membentak Key dengan kasar membuat Key menangis dan menggelengkan kepalanya keras dan El tersenyum menang .
" Sayang nya, aku sudah marah baby "