Rival

1132 Kata
Elena dan Ryan sejak tadi tampak bercanda mesra sembari memikirkan pernikahan yang akan terjalin sekitar 4 bulan kedepan .  " Oh ya Elena , Kenapa kakak mu ikut bersikap protektif dengan mu ? " Ryan beringsut menaikkan satu kaki nya di atas sofa sambil menyandar untuk menatap wajah gadis cantik itu di depannya . Elena mengigit bibirnya mengingat kejadian yang hampir menimpanya sekitar 1 tahun yang lalu . " Hm , Dulu seorang senior mengurung ku di kelas pada jam pulang  dan hampir saja memperkosa ku " Elena menunduk sambil meremas jemarinya saat ingat kejadian memalukan itu " Bagaimana kau bisa lolos ? " Ryan penasaran dan mendengarkan Elena dengan seksama . " kebetulan El yang jemput hari itu , dia itu tidak sabar dan langsung masuk ke dalam kelas " Elena menjelaskan secara terperinci membuat Ryan mengerti dan langsung melihat nya dengan tersenyum . " Kemari lah " Ryan menarik tubuh Elena untuk mendekati nya dan memeluk Elena dengan Erat . " Kau , Sudah berapa banyak gadis yang kau pacari  ?  " Elena mencoba mencari tau dan melihat expresi wajah Ryan yang terlihat santai . " Aku hanya punya 1 gadis di masa lalu , dan Kau untuk masa depan ku " Ryan tersenyum sambil mencium puncak kepala Elena yang harum . " kau serius ? " Tanya Elena penasaran , Karna wajah Ryan sangat tampan dan sudah pasti masuk ke daftar populer . " Hm.. Aku tidak tertarik dengan gadis yang terlalu frontal dan aku juga tidak menyukai dunia malam " Ryan menerangkan secara spesifik tentang kebenaran dirinya . selama ini pria itu hanya sibuk dengan urusan Kampus dan usaha nya yang sedang berkembang pesat  . Ia menjalani hubungan bersama Seorang gadis hingga 5 tahun di masa lalunya ,melakukan banyak hal dan saling mencintai namun sayang nya gadis itu malah hamil dengan pria lain . " Ah.. Sudah jangan bicarakan itu "  Ryan mencium Elena kembali dengan lembut lalu memeluk nya . " Ryan aku mau pulang , Sepertinya sudah malam " Elena bangkit dan berdiri karna merasa jantungnya yang berdetak kencang saat berada di sisi Ryan . " Kenapa buru-buru sayang ? " Ryan menarik Elena kembali dan menjatuhkan gadis itu di pangkuannya . " Ryan " Elena tampak merajuk karna terkejut atas perlakuan Ryan yang membuat wajahnya terlihat sangat merah . " kau sangat cantik Elena , Aku sangat beruntung bisa mendapatkan mu " Ryan menaruh rambut coklat Elena kebelakang sembari memandang wajah gadis yang akan menjadi istrinya . " Ryan " Elena tiba-tiba mengigit bibirnya saat tangan Ryan menyusup pingulnya . " Maaf elena , Aku sulit mengontrolnya " Rya menarik kembali kaos Elena yang tersingkap karna nya , Ia mencium bibir Elena dan kening Elena yang terlihat mengkilap . " Aku malu Ryan " Elen berbisik membuat Ryan tersenyum ke arah nya lalu mencubit pipi Elen yang tampak berisi dan padat . " Ayo aku antar pulang " Ryan memegang Elena untuk turun dari pangkuannya dan meraih dengan  erat tangan lembut Elena .  _________________ Keeseokan harinya ... El tampak menggunting rambutnya , Dengan begini Key akan sulit menjambak rambut El yang   sering berlaku m***m padanya . Bulu halus sekarang mulai tampak tubuh membuat kesan dewasa dan tampan pada El . Tatapan dari mata coklat nya beredar di seluruh kampus besar milik Papanya itu . " Dimana dia , Padahal aku sudah bangun pagi untuk menjemputnya " Batin El mencari key yang tidak tampak dari pagi , El pagi - pagi sudah menjemput Key namun dia tidak bisa melihat sosok gadis yang mulai menguasai perasaannya . Ia terus mencari key di kelas , perpustakaan , Kantin dan beberapa tempat yang mungkin akan di datangi Key . Tap ... Ia berhenti melihat Key asik mengobrol dan bercanda kegirangan bersama seorang pria yang asing bagi El . Sesekali Key memukul d**a pria itu sambil tertawa dan mendapatkan belaian yang sangat di benci El . El melihat mereka dari kejauhan menunggu Key akan sadar bahwa dia sedang di tatap . El menggeram dan meremas tangannya saat Key dan pria itu malah pergi ke arah sebaliknya , Ia melihat tangan pria itu menyentuh bahu key dan memeluk gadisnya dengan santai  , Tidak ada perlawanan , tidak ada kata risih dari Key  . " El ? " Arron yang melihat El tampak sedang emosi mencoba menegurnya dengan penasaran . " Dia sepertinya memang ingin aku bobol " El mengeluarkan kalimat yang selalu menjadi kengerian bagi Key . " bawa tas ku , Aku harus memberi pelajaran seseorang " El melempar tasnya pada Arron dan berjalan mendekati Key yang semakin jauh dari dirinya . lebih cepat dan terlihat semakin emosi . Kini El melewati Key dan langsung menghadang kekasihnya itu . " El ?? " Key menepis tangan pria itu dari bahunya dan menelan salivanya dengan Kuat dan mulai takut . " Ikut aku sekarang " Perintah El sambil menatap tajam ke arah pria yang tampak tidak senang dengan kehadiran El . " Hey ! Ada apa ? " Pria itu tampak membela Key membuat Key hanya diam dan mengigit bibirnya dengan keras . " Kau siapa ? " El bertanya dengan lantang sambil menyilangkan tangan nya di d**a yang semakin terlihat kekar  . " Namaku Dave " Ucap pria itu membuat El tersenyum miring ke arahnya . " Apa kau tidak tau dia pacarku ? " Tanya El mulai dengan sikap tidak sabar nya . " El sudahlah,Kami hanya berteman " Key mencoba untuk membuat El tenang dan tidak salah Faham . " Teman ? oh Baiklah " El menatap tajam wajah Key yang mulai merasa tidak enak . " Aku akan menunggu mu di mobil dalam waktu 5 menit " " El ! Kau keterlaluan , Aku sudah bilang hanya berteman dengan nya " " Aku menyuruhmu ke mobil bukan melarang mu berteman Key " El melewati mereka tepat di tengah hingga Key dan Dave tampak berjarak karna tingkah El . " Aku terlalu banyak mengampuninya El memegang bibirnya dan berjalan menuju ke arah mobil nya sembari menunggu Key di dalam sana . " Key,Kau tidak masalah jika sendiri?" Dave memasang wajah tidak suka karna ia harus melihat kejadian itu . " Ya, Aku akan mengatasi nya " Key melihat ke arah Dave dengan wajah biasa lalu menoleh ke arah lorong dimana El tadi berjalan meninggalkannya . " Aku pergi dulu Dave " " Key , Aku khawatir . Bagaimana aku yang bicara dengan nya " Tawar Dave membuat Key menoleh ke arah lorong kembali . " Sepertinya dia tidak akan mau mendengar mu " Balas Key sambil memikirkan nasibnya kedepan melihat wajah El yang tadi sangat marah . " Ya sudah , telpon aku jika butuh bantuan " Dave memegang lengan Key kembali lalu melepasnya dengan enteng . Ia melihat Key yang berjalan menjauhinya bergerak lambat dan takut .         
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN