Elena dan Ryan sejak tadi tampak bercanda mesra sembari memikirkan pernikahan yang akan terjalin sekitar 4 bulan kedepan .
" Oh ya Elena , Kenapa kakak mu ikut bersikap protektif dengan mu ? "
Ryan beringsut menaikkan satu kaki nya di atas sofa sambil menyandar untuk menatap wajah gadis cantik itu di depannya .
Elena mengigit bibirnya mengingat kejadian yang hampir menimpanya sekitar 1 tahun yang lalu .
" Hm , Dulu seorang senior mengurung ku di kelas pada jam pulang dan hampir saja memperkosa ku "
Elena menunduk sambil meremas jemarinya saat ingat kejadian memalukan itu
" Bagaimana kau bisa lolos ? "
Ryan penasaran dan mendengarkan Elena dengan seksama .
" kebetulan El yang jemput hari itu , dia itu tidak sabar dan langsung masuk ke dalam kelas "
Elena menjelaskan secara terperinci membuat Ryan mengerti dan langsung melihat nya dengan tersenyum .
" Kemari lah "
Ryan menarik tubuh Elena untuk mendekati nya dan memeluk Elena dengan Erat .
" Kau , Sudah berapa banyak gadis yang kau pacari ? "
Elena mencoba mencari tau dan melihat expresi wajah Ryan yang terlihat santai .
" Aku hanya punya 1 gadis di masa lalu , dan Kau untuk masa depan ku "
Ryan tersenyum sambil mencium puncak kepala Elena yang harum .
" kau serius ? "
Tanya Elena penasaran , Karna wajah Ryan sangat tampan dan sudah pasti masuk ke daftar populer .
" Hm.. Aku tidak tertarik dengan gadis yang terlalu frontal dan aku juga tidak menyukai dunia malam "
Ryan menerangkan secara spesifik tentang kebenaran dirinya . selama ini pria itu hanya sibuk dengan urusan Kampus dan usaha nya yang sedang berkembang pesat .
Ia menjalani hubungan bersama Seorang gadis hingga 5 tahun di masa lalunya ,melakukan banyak hal dan saling mencintai namun sayang nya gadis itu malah hamil dengan pria lain .
" Ah.. Sudah jangan bicarakan itu "
Ryan mencium Elena kembali dengan lembut lalu memeluk nya .
" Ryan aku mau pulang , Sepertinya sudah malam "
Elena bangkit dan berdiri karna merasa jantungnya yang berdetak kencang saat berada di sisi Ryan .
" Kenapa buru-buru sayang ? "
Ryan menarik Elena kembali dan menjatuhkan gadis itu di pangkuannya .
" Ryan "
Elena tampak merajuk karna terkejut atas perlakuan Ryan yang membuat wajahnya terlihat sangat merah .
" kau sangat cantik Elena , Aku sangat beruntung bisa mendapatkan mu "
Ryan menaruh rambut coklat Elena kebelakang sembari memandang wajah gadis yang akan menjadi istrinya .
" Ryan "
Elena tiba-tiba mengigit bibirnya saat tangan Ryan menyusup pingulnya .
" Maaf elena , Aku sulit mengontrolnya "
Rya menarik kembali kaos Elena yang tersingkap karna nya , Ia mencium bibir Elena dan kening Elena yang terlihat mengkilap .
" Aku malu Ryan "
Elen berbisik membuat Ryan tersenyum ke arah nya lalu mencubit pipi Elen yang tampak berisi dan padat .
" Ayo aku antar pulang "
Ryan memegang Elena untuk turun dari pangkuannya dan meraih dengan erat tangan lembut Elena .
_________________
Keeseokan harinya ...
El tampak menggunting rambutnya , Dengan begini Key akan sulit menjambak rambut El yang sering berlaku m***m padanya .
Bulu halus sekarang mulai tampak tubuh membuat kesan dewasa dan tampan pada El .
Tatapan dari mata coklat nya beredar di seluruh kampus besar milik Papanya itu .
" Dimana dia , Padahal aku sudah bangun pagi untuk menjemputnya "
Batin El mencari key yang tidak tampak dari pagi , El pagi - pagi sudah menjemput Key namun dia tidak bisa melihat sosok gadis yang mulai menguasai perasaannya .
Ia terus mencari key di kelas , perpustakaan , Kantin dan beberapa tempat yang mungkin akan di datangi Key .
Tap ...
Ia berhenti melihat Key asik mengobrol dan bercanda kegirangan bersama seorang pria yang asing bagi El .
Sesekali Key memukul d**a pria itu sambil tertawa dan mendapatkan belaian yang sangat di benci El .
El melihat mereka dari kejauhan menunggu Key akan sadar bahwa dia sedang di tatap .
El menggeram dan meremas tangannya saat Key dan pria itu malah pergi ke arah sebaliknya , Ia melihat tangan pria itu menyentuh bahu key dan memeluk gadisnya dengan santai , Tidak ada perlawanan , tidak ada kata risih dari Key .
" El ? "
Arron yang melihat El tampak sedang emosi mencoba menegurnya dengan penasaran .
" Dia sepertinya memang ingin aku bobol "
El mengeluarkan kalimat yang selalu menjadi kengerian bagi Key .
" bawa tas ku , Aku harus memberi pelajaran seseorang "
El melempar tasnya pada Arron dan berjalan mendekati Key yang semakin jauh dari dirinya .
lebih cepat dan terlihat semakin emosi .
Kini El melewati Key dan langsung menghadang kekasihnya itu .
" El ?? "
Key menepis tangan pria itu dari bahunya dan menelan salivanya dengan Kuat dan mulai takut .
" Ikut aku sekarang "
Perintah El sambil menatap tajam ke arah pria yang tampak tidak senang dengan kehadiran El .
" Hey ! Ada apa ? "
Pria itu tampak membela Key membuat Key hanya diam dan mengigit bibirnya dengan keras .
" Kau siapa ? "
El bertanya dengan lantang sambil menyilangkan tangan nya di d**a yang semakin terlihat kekar .
" Namaku Dave "
Ucap pria itu membuat El tersenyum miring ke arahnya .
" Apa kau tidak tau dia pacarku ? "
Tanya El mulai dengan sikap tidak sabar nya .
" El sudahlah,Kami hanya berteman "
Key mencoba untuk membuat El tenang dan tidak salah Faham .
" Teman ? oh Baiklah "
El menatap tajam wajah Key yang mulai merasa tidak enak .
" Aku akan menunggu mu di mobil dalam waktu 5 menit "
" El ! Kau keterlaluan , Aku sudah bilang hanya berteman dengan nya "
" Aku menyuruhmu ke mobil bukan melarang mu berteman Key "
El melewati mereka tepat di tengah hingga Key dan Dave tampak berjarak karna tingkah El .
" Aku terlalu banyak mengampuninya
El memegang bibirnya dan berjalan menuju ke arah mobil nya sembari menunggu Key di dalam sana .
" Key,Kau tidak masalah jika sendiri?"
Dave memasang wajah tidak suka karna ia harus melihat kejadian itu .
" Ya, Aku akan mengatasi nya "
Key melihat ke arah Dave dengan wajah biasa lalu menoleh ke arah lorong dimana El tadi berjalan meninggalkannya .
" Aku pergi dulu Dave "
" Key , Aku khawatir . Bagaimana aku yang bicara dengan nya "
Tawar Dave membuat Key menoleh ke arah lorong kembali .
" Sepertinya dia tidak akan mau mendengar mu "
Balas Key sambil memikirkan nasibnya kedepan melihat wajah El yang tadi sangat marah .
" Ya sudah , telpon aku jika butuh bantuan "
Dave memegang lengan Key kembali lalu melepasnya dengan enteng . Ia melihat Key yang berjalan menjauhinya bergerak lambat dan takut .