THCAI 45. Ternyata Kamu Aku terkejut saat mendengar Gio berkata pada mbak Minah kalau dia sudah memintaku memilih cincinnya melalui sambungan telepon. Seketika rasa antusiasku yang sempat muncul sebentar tadi menghilang lagi. Tanganku yang tengah memegang sebuah cincin sontak berhenti untuk memilih cincin yang lain. Mataku menatap nanar cincin yang ada di tanganku, cincin ini bentuknya tidak jelek, cantik malah karena modelnya yang luar biasa cantik. Ada sebuah berlian yang cukup besar di antara taburan berlian di bagian atas cincin itu yang membuatnya terlihat sangat berkelas. Aku hendak meletakkan cincin yang aku pegang saat manajer bernama Anita itu mengeluarkan suara. “Wah, pilihan Bu Lia sangat bagus, ini produk terbaru toko kami, ini limited banget, Bu. Kami hanya memproduksi sat