“Siapa, Nak?” tanya Asiyah. Pandangan mata Hamzah, Asiyah, dan Zainab masih ke arah yang sama. Qais menoleh ke belakang. “Nyariin Buya katanya, Mi.” Dia menatap Ujang lagi sambil berkata, “Bapak udah tanya urusan dia datang ke sini?” Ujang mengangguk. “Udah, Ustadz. Katanya mau jumpa Buya. Dia kekeh mau minta masuk, Ustadz. Terus dia bawa rantang juga, Buya, Umi.” Dia memperagakan rantang yang dibawa perempuan yang masih dibiarkan menunggu di depan pagar rumah. “Dia bilang mau jumpai Buya aja dan mau silaturrahmi. Katanya gitu, Ustadz.” “Buya ada janji sama orang?” tanya Zainab memperhatikan ekspresi sang Buya sedang berpikir. “Ini lagi Buya ingat-ingat, Ukh. Kayaknya Buya gak pernah berurusan sama perempuan. Kalau pergi kemana-mana pasti sama suami kamu.” Dia menatap sang menantu. “A

