Sejak selesai witir bersama, Ayesha masih termenung dengan kitab suci Al-Qur’an di tangannya. Mengingat kebersamaan mereka tadi siang sampai kembali ke Rumah Sakit. Sikap Nabila terhadapnya berbeda ketika Emi tidak ada bersama dengan mereka. Pengakuan Nabila tidak ingin membuat Emi khawatir dengan keadaannya kalau wanita itu serin merasakan sesak di bagian paru-paru dan lebih memilih diam saja. Entah bagaimana perasaannya terhadap Nabila sekarang. Wanita itu mencintai suaminya. Harapan hidupnya kecil. Mungkinkah dia siap berbagi hati kalau suaminya pun siap menikahi Nabila sebelum wanita itu berobat ke Amerika. “Yaa Allah, sehatkanlah istri dan calon keturunan kami yang sedang dia kandung,” ucap Khalid duduk bersila di hadapan Ayesha sambil mengecup keningnya. Ayesha tersenyum lebar. D

