BAB 27 - Sebelahku atau Pangku?

1705 Kata

"Yang benar yang mana? Salah terus dari tadi," gerutu Afkar, jari-jarinya mulai terasa pegal karena terus mencoba. Ia menghela napas, menenangkan diri sejenak sebelum kembali memutar kunci di tangannya. Sudah kunci keempat, tapi hasilnya tetap nihil. Rasa sebal mulai merayap dalam dirinya, membuatnya ingin menyerah saja. Padahal, biasanya hal semacam ini bukanlah masalah besar baginya. Namun, kali ini berbeda. Situasinya terlalu mencekam, tekanan yang menghimpitnya terasa begitu nyata hingga pikirannya sulit fokus. Afkar menatap gagang pintu dengan frustrasi. Detak jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya. Keringat dingin membasahi pelipisnya, sementara bayangan kegagalan terus menghantuinya. Jika tidak berhasil masuk malam ini, maka semua akan sia-sia. Sempat terpikir untuk mundu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN