Afkar tak menduga bahwa Iqlima akan melontarkan kata-kata yang cukup mengejutkan. Sungguh jauh dari ekspektasi, alih-alih dilarang karena membahayakan atau semacamnya, Iqlima justru tak peduli sekalipun dia merokok sebanyak apapun. Parahnya lagi, Iqlima tampak tak menyesali dan dia bersikap santai saja, seolah kata-kata itu memang sesuai dengan kata isi hatinya. Ingin rasanya Afkar menuntut penjelasan, apa mungkin tidak ada kepedulian di hati Iqlima tentangnya, atau sekadar sarkas dengan maksud baik, Afkar tidak tahu bagaimana pastinya. Namun, satu hal yang pasti Iqlima tidak selembut sebelumnya. Meski tidak kasar, tapi sikap dinginnya luar biasa sampai Afkar kelipungan dibuatnya. Sepanjang perjalanan. Iqlima tetap begitu, fokus dengan pemandangan di luar dan begitu tiba dia turun tanp