BAB 40 - Terima Kasih, Mas Afkar

1546 Kata

Teriakan Iqlima menggema, memenuhi seisi kamar dan membuat gendang telinga Afkar bergetar seketika. Nafasnya tersengal, d**a naik-turun dengan cepat, sementara jemarinya mencengkeram erat seprai di bawahnya. "Belum, Iqlima ...." Suara berat Afkar terdengar di tengah kesunyian yang sejenak tercipta. Pria itu menatap istrinya yang masih menutup mata, napasnya bergetar, hingga perlahan ia membuka kelopak matanya, menatapnya penuh kebingungan. "Oh ... belum ya?" tanya Iqlima polos, wajahnya tampak lugu seolah tidak menyadari betapa frustrasinya Afkar saat ini. Afkar mendesah kasar, mengusap wajahnya dengan satu tangan. Dia benar-benar di ambang kehabisan kesabaran, bukan karena marah, tetapi karena situasinya semakin rumit. "Mas? Serius belum?" Afkar menggigit bibirnya, menatap istrinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN