"Apa yang dia pikirkan sampai berani menjawabku seperti itu." Sembari menggeleng pelan, Afkar mengungkapkan kata-kata sebagai pertanda bahwa dia tak habis pikir dengan kelakuan istrinya. Jika Iqlima mengira bahwa umpatannya tadi hanya lewat batin, tentu saja salah besar. Sejelas itu Afkar bicara, dan sampai ke telinganya hingga pria itu memotong pembicaraan sang istri. Tak disangka, wanita itu justru sampai mengira Afkar makhluk astral karena bisa mendengar isi hatinya. Padahal, yang sebenarnya terjadi tidak demikian. Dasar Iqlima saja tak fokus sampai kehilangan kendali dan tidak sadar mana yang nyata atau sekadar ilusi. Beruntung saja bagian Iqlima yang menerkanya sebagai makhluk astral benar-benar terucap dalam hati, bisa dibayangkan kalau kembali lolos tanpa sadar seperti sebelum i