BAB 51 - Makhluk Astral?

1527 Kata

Iqlima menelan saliva dengan susah payah. Tenggorokannya terasa kering, seolah ada bongkahan batu yang mengganjal di sana. Ancaman Afkar sukses membuat tubuhnya mematung, membatu dalam ketakutan yang merayap hingga ke sumsum. Bahkan, bernapas saja terasa sulit, seolah udara di ruangan ini mendadak menipis. Bagaimana tidak? Dalam kondisi Iqlima yang begitu lemah, pria itu dengan tenangnya mengulangi ancamannya. Wajahnya tak menunjukkan ragu sedikit pun, sorot matanya begitu tajam, menusuk, seperti predator yang siap menerkam mangsanya kapan saja. Afkar mengingatkan bahwa dia bisa mengulangi perbuatannya, persis seperti beberapa saat lalu, tepat ketika mereka baru saja menginjakkan kaki di kamar hotel ini. Kamar yang menjadi saksi bisu bagaimana Afkar menyeretnya pergi, menghindarkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN