"Bagaimana? Kau sudah pastikan tidak ada siapa-siapa?" Suara Habil terdengar mendesak di tengah keheningan malam. Langkah kakinya terburu-buru, menyusuri setiap sudut tempat itu dengan napas sedikit memburu. Mata tajamnya menyapu seluruh ruangan, mencari tanda-tanda keberadaan seseorang. Kosong. Pintu sedikit terbuka, angin malam masuk menerpa ruangan, membuat tirai jendela melambai pelan. Lampu-lampu di dalam villa itu masih menyala, tetapi suasananya begitu sunyi. Terlalu sunyi, tidak ada suara, dan tidak pula ada pergerakan apa-apa. Rayyanza muncul dari balik pintu, wajahnya tegang. Tangannya mengepal di sisi tubuhnya, seolah menahan emosi yang hampir meluap. "Tidak." Habil menoleh cepat, menunggu kelanjutan jawabannya. Rayyanza menggeleng, tatapannya suram. "Sepertinya kita te