BAB 86 - Sisi Lain Afkar

1325 Kata

Rayyanza sempat terpaku mendengar jawaban itu. Dia tidak menyangka Afkar akan setenang ini, bahkan tanpa sedikit pun menunjukkan tanda-tanda kemarahan atau keangkuhan yang selama ini melekat pada padanya. Alih-alih puas, perasaan Rayyanza justru semakin berkecamuk. Dadanya terasa sesak, bukan hanya karena amarah yang masih tersisa, tetapi juga karena ketidakberdayaan menghadapi kenyataan bahwa wanita yang seharusnya menjadi miliknya kini telah sepenuhnya menjadi bagian dari pria di hadapannya. Afkar menyesap kopinya perlahan, lalu menatap Rayyanza dengan sorot mata yang sulit ditebak. “Aku tidak ingin berdebat atau membuktikan siapa yang lebih pantas dengan masa lalu terbaiknya tapi ... aku pastikan, seumur hidup aku tidak akan menyakitinya, Rayyanza." Mendengar itu, Rayyanza mengepalka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN