BAB 85 - Maaf ~

1320 Kata

Selepas kepergian Rayyanza, Iqlima merasakan lututnya melemas, seolah tenaga yang tadi dia gunakan untuk tetap tegar mendadak menguap begitu saja. Tubuhnya perlahan merosot, hingga akhirnya dia terduduk dengan tangan gemetar. Air matanya yang sejak tadi dia tahan perlahan jatuh membasahi pipinya. Ada perasaan lega, tapi juga sesak yang menyesakkan dadanya. Keputusan ini memang sudah dia ambil, tetapi melihat cara Rayyanza menerimanya dengan senyum getir, entah kenapa membuat hatinya semakin perih. Iqlima mengusap wajahnya, mencoba menenangkan diri, tetapi tangisnya justru semakin deras. Perasaan bersalah, sedih, dan kehilangan bercampur menjadi satu. Sebenarnya, Iqlima tak mengerti apa yang dilakukan kedua orang tuanya sampai Rayyanza memaksakan diri agar bisa seikhlas itu. Karena sepe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN