"Kamu ngomong apa sih, Mas?" Kalimat protes Iqlima lontarkan dari bibirnya. Meski benar adanya bahwa Afkar bisa dibilang penjahat, tapi hati kecilnya sebagai istri seakan tak terima dengan pengakuan itu. Bahkan, wajah Iqlima seketika berubah masam mendengar perkataan sang suami. Sementara di sisi lain, Afkar justru tak berniat menarik ucapannya dan segera mencari posisi nyaman untuk melanjutkan istirahat karena kebetulan memang sangat lelah. Menyaksikan itu, Iqlima tidak lagi menahannya. Toh tujuan awal naik ke kamar setelah tiba salah-satunya adalah agar bisa beristirahat. Iqlima menatap wajah suaminya yang tampak lebih tenang. Ada lingkaran samar di bawah matanya, bukti bahwa pria itu memang sangat letih. Dia menarik selimut hingga menutupi perut sang suami, kemudian mengusap lenga