Afkar menarik napas panjang sebelum menjawab. "Tidak ada, hanya saja waktu itu aku melarikanmu dengan cara yang tak baik ... aku rasa sudah waktunya aku menampakkan diri di hadapan keluargamu 'kan?" "Oh, mau berusaha memperbaiki hubungan maksudnya?" "Iya, anggap saja begitu." Mendengar itu, hati Iqlima menghangat. Meski pernikahan mereka berawal dari dendam, setidaknya sekarang Afkar mulai berusaha menjalin hubungan baik dengan keluarganya. "Boleh, aku ikut saja." "Ikut aku?" tanya Afkar begitu menginginkan validasi dari sang istri. "Hem, ikut kamu." "Kemanapun itu?" "Iya." Penurut sekali istrinya, dan hal itu membuat Afkar lega tentu saja. Meski masih ada beberapa lagi yang ingin dia utarakan, tapi pria itu memilih mengurungkan niat dan mengalihkan pembicaraan. "Baiklah, kita