101. Berdamai

2712 Kata

Mas Rifqi sudah lebih tenang. Dia tidak lagi terlalu menyalahkan dirinya. Dia mulai berdamai dengan semuanya. Menerima fakta menyakitkan bahwa pembunuh adiknya dan penculik istrinya adalah temannya sendiri. Jelas sangat tak mudah baginya menerima fakta ini. Sekalipun dia sempat bilang kalau dia dan Bobby tidak pernah dekat, tetapi tetap saja, mereka dulunya adalah teman. Bahkan meski sekadar teman sekelas, teman tetaplah teman. Mas Rifqi juga sangat menyesali kenapa dulu dia menerima perempuan yang Bobby sukai. Ya, meski sebenarnya sangat wajar kalau dia menerima. Aku dengar dari Mas Hanif, mantan Mas Rifqi adalah primadona di angkatan mereka. Jelas malah aneh kalau Mas Rifqi menolak. Terlebih saat itu Mas Rifqi juga masih remaja. Dia juga mungkin memang suka dengan mantannya itu. Jadi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN