Sania berjalan mondar-mandir sambil menggigit kukunya dengan cemas dan panik, pikirannya memang agak liar, tapi itulah yang dia pikirkan sekarang, pikiran tentang Daniel yang menghamili putrinya sendiri. Tidak peduli sesayang apa pun Daniel pada lira di depan matanya terlihat sama saja kalau Daniel penggila wanita yang mempunyai banyak kekasih bertebaran di kota ini, bahkan dirinya adalah salah satunya. Tadinya dia pusing memikirkan kasus pembunuhan yang dilakukan adiknya karena suruhannya pada Lyra, sekarang dia harus pusing karena kehamilan Lyra yang menjadi ancaman tersendiri baginya. "Kenapa sih, Kak? Terlihat seperti orang cemas, apa Daniel sedang mencari tahu kasus penyerangan yang aku lakukan?" tanya Wira penasaran. Sania beralih menatap adik laki-lakinya yang sedang terdudu