Lyra mengedipkan matanya berkali-kali menatap langit-langit kamarnya, pandangannya beralih ke samping pada jendela kamarnya yang sudah diserang cahaya matahari. Lyra segera bangun mendudukkan dirinya di ranjang, sekarang dia sudah berada di dalam kamarnya. Lyra langsung menoleh ke sisi lain sudah ada Franz yang tengah duduk tertidur dan putranya yang tidur di sampingnya. Liam langsung terbangun memeluk Lyra. Tangisannya pecah saat itu juga ketika melihat ibunya sudah sadarkan diri bersama dengan Franz yang ikut terbangun karena mendengar tangisan Liam. "Mama ...." "Sudah, Sayang. Jangan menangis, Mama tidak apa-apa." Lyra menepuk-nepuk punggung putranya memberikan ketenangan, Lyra melihat wajah putranya yang basah dan segera menghapus air mata Liam, melihat pelipis putranya masih diba