"Argh ...!" Lyra memekik sambil menarik tubuh Liam ke gendongannya, Lyra kalau kabut berjalan mundur sampai tubuhnya membentur tembok, tangannya sudah berada di gagang pintu dan siap membukanya. Liam langsung udah bangun mendengar suara teriakan ibunya, dia jadi seperti orang linglung yang tiba-tiba berada di gendongan Lyra. Liam bisa merasakan jantung ibunya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya. Seketika Lyra menghela napas lega, wajah paniknya berubah jadi memejamkan mata merasakan kelegaan hati yang tadinya panik. Lyra melihat Moka dari luar jendela, ternyata suara berisik itu dari kucing kesayangannya. "Astaga, Moka!" desis Lyra. "Mama kenapa? Kenapa berteriak? Kenapa aku sudah ada di gendongan Mama?" Liam mengatakan pertanyaan yang beruntun dengan mata yang belum terbuka