Lyra menahan gejolak di dalam dirinya meronta-ronta ingin keluar, beberapa kali dia terus menahannya agar terlihat baik-baik saja, belum lagi perasaannya yang sangat panik menghadapi ini semua.
Lyra menutup mulutnya menahan segala gemuruh di dalam lambungnya, Lyra juga terus aja menyunggingkan senyumnya agar terlihat sehat-sehat saja.
Tubuhnya sangat sakit karena beberapa hari dia menahan sakit dan tidak minum obat, khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk pada bayinya kalau dia asal minum obat.
Pengetahuan Lyra terhadap kehamilan sangat cetek sampai dia tidak tahu dan tidak harus bagaimana menangani semua masalahnya, dia hanya mempunyai tekad yang kuat untuk memutuskan anak yang lahir ke dunia.
"Kau tidak apa-apa, Sayang? Kau terlihat pucat," ucap Daniel merasa khawatir terhadap put
