Via berjalan mondar mandir di dalam kamarnya, dia sudah siap dengan gaun yang sengaja dikirim Ryan. Dress dengan potongan sederhana namun berasal dari butik terkenal, tak lupa juga Ryan menyertakan sepasang sepatu yang indah, cocok dengan kaki jenjang Via. Bahkan tas kecil bertabur swarovski juga ada di dalam kotak bingkisan yang dikirim setengah jam lalu itu. "Ya Tuhan!" desahnya pelan dengan kedua tangan bertaut gelisah di depan perutnya. Kiki yang memang belum tidur hanya tersenyum geli melihat putrinya tak bisa diam seperti itu, dia bisa mengerti darah muda yang sedang hangat pada perempuan seusia Via. "Sabar, nanti juga datang!" ucap Kiki menahan senyum. Via terperanjat kaget sendiri mendengar Kiki berkomentar, sadar jika sejak tadi rupanya dia tak luput dari perhatian ibunya itu.