48. Sepatah Dua Patah

1272 Kata

Ruang yang pengap, yang dulu seperti mengurung Sabrina, sekarang tidak ada lagi. Perempuan itu sudah aman bersama dengan keluarganya sekarang. Ketika Aris melihat apa yang tidak mama dan adik Sabrina lihat, dia terlanjur melihatnya. Bagi Aris waktu itu, itu adalah suatu hal yang pasti karena tidak mungkin jika Wira sampai hati membiarkan Sabrina pergi sendirian ataupun bersamanya sekalipun. Pilihan Wira pastilah sama. Sabrina akan lelaki itu utamakan, akan dia pilih menjadi satu-satunya yang akan diselamatkan di antara dirinya sendiri dan juga Sabrina yang memang ada di sana. Kalau di waktu tadi ibunya Sabrina sampai pingsan karena ada perawat keluar, itu bukan karena beliau menduga putrinya tidak bisa diselamatkan, bukan. Namun, beliau sudah kelelahan sekali menunggui putra dan putrinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN