Waktu yang terus berlalu membuat Wira menyadari satu hal bahwasannya bukan Sabrina, bukan pula Aryo, bukan hantu perempuan berdarah-darah itu, tapi iblis berbadan besar berwarna hitam dan sangat bau busuk yang menjadi sumber dari segala sumber kekacauan di hidup Wira selama ini. Ketika takbir dengan lantang dirinya kumandangkan, dengan kepercayaan penuh keteguhan, Wira yakin sosok itu akan hilang. Entah binasa, entah terlempar ke asalnya, Wira tidak peduli, yang penting orang-orang di sekitarnya tidak diganggu sama sekali. Hanya saja, Wira masih kurang mengerti mengenai di lembah kematian, dimana banyak sosok-sosok terikat di sana. Jujur, Wira ingin kembali ke sana barang sekali, hendak memastikan lagi tidak akan ada yang tertinggal. Bahkan jejaknya sekalipun. Wira hendak menghapus apap

