VII. Kehidupan Baru

1914 Kata

Edgar puas sekali seusai menyampaikan konsekuensi yang harus adik iparnya terima. Untung saja tidak terjadi perdebatan yang alot. Yang ada justru sikap Rahza yang di luar dugaan Edgar. Gadis salah pergaulan itu malah senang sekali menerima hukuman berupa bekerja di kafe Ezra. Ya sudahlah, Edgar cukup lega dengan hal itu. Ia tidak perlu mengeluarkan urat lehernya untuk membuat Rahza menurut apa katanya, karena Rahza sepertinya sudah jera. Raut wajah Rahza selalu sedih karena Mira belum memaafkannya. Hal itu ditunjukkan dengan sikap dingin dan gaya bicara Mira yang seperti orang asing. Hati adik kandung mana yang tidak teriris saat kakak kandungnya yang selama ini selalu menunjukkan kasih sayangnya tiba-tiba berubah total seperti itu? Maka dari itu, setelah menyelesaikan urusan konsekuen

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN