VI. Konsekuensi

2527 Kata

Rahza tersenyum lega saat benar-benar diantar pulang oleh orang-orang Graysen dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Walau ada sedikit perasaan kecewa di hati Rahza tatkala Graysen sendiri tidak ikut mengantarnya. Gadis itu mengerti bahwa kondisi Graysen tak memungkinkan. Apalagi tadi Rahza sempat mendengar bahwa Graysen benar-benar memaksakan dirinya agar bisa bertemu sosok yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus rencana pembunùhannya. Luar biasa keras kepalanya! Semoga racún yang telah diberi penawar itu tidak bereaksi kembali dan sungguh-sungguh membùnuhnya.. Pukul delapan pagi di hari selasa, Rahza melangkah pasti mendekat pada pintu utama kediaman besar kakak iparnya. Rahza harap, kepulangannya masih diterima di rumah ini. Walau Rahza yakin tidak akan ada yang membuat sebu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN