Berhari-hari Rahza membiarkan mobil asing itu membuntutinya tiap pulang bekerja. Toh, sejauh ini masih aman-aman saja. Selagi tidak mengancam keselamatan jiwanya, Rahza memilih cuek bebek. Perihal pesan dari nomor tak dikenal, Rahza yakin seratus persen itu dikirim oleh sosok di balik kemudi mobil asing nan mewah tersebut. “Cuekin aja lah, nanti kalau capek juga berhenti-berhenti sendiri,” dumel Rahza yang baru tiba di rumah. Lagi-lagi larut malam karena di kafe tadi Rahza sempat berkumpul bersama Bellsya dan Lula. Tidak buruk bekerja di kafe, karena ujung-ujungnya Ez’s Cafe juga menjadi tempat menongkrong Rahza dan teman-teman luar biasanya. HAHAHHA! Enjoy.. Edgar yang sempat mendengar dumelan Rahza, menghampiri dengan melipat kedua tangannya di depan, sinis Edgar bertanya, “Kenapa